Sabtu, 26 Mei 2012

Kakek Penjual Bolu

Kalo Anda berjalan-jalan di Universitas Brawijaya pada tahun 2000an, mungkin sesekali Anda akan berjumpa dengan kakek penjual bolu. (eling gak Rek?)... Biasanya kakek masuk dari gerbang timur (panjaitan), melintas di depan kompleks unitas, belok kiri lewat depan Masjid Raden Patah, terus belok kanan ke Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan entah ke mana lagi,,, mungkin keliling kampus. Jalannya tertatih--mungkin karena umurnya yang sudah sangat tua.

Sebuah kotak asongan tergantung di pundaknya. Anda tahu isinya Kawan??? "Bolu",,,,ya tentu saja,,,,judulnya saja kakek penjual bolu, masak isinya rokok?? :-)). Dengan semangat dia menawarkan dagangannya,, "Bolu.....bolu.......". Teriakan yang nyaris tak terdengar, kalah dengan hiruk pikuk obrolan mahasiswa.

Kawan, aku tak hendak bercerita tentang penderitaan.....
Aku akan bercerita tentang semangat..... Kakek pastinya sadar betul bahwa Allah lah yang membagi rejeki. Kewajiban manusia adalah berusaha,,,, Ya... berusaha sekuat tenaga... sekeras yang dia mampu. Bukankah Allah sudah menjamin rejeki kita?? Jadi,,,seharusnya kita malu jika tidak menjemput rejeki itu dengan usaha keras. Malu sama kakek yang tetap bersemangat dalam usia yang sangat tua.

Teringat sebuah ayat dalam Al Qur'an

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)."

Anda tahu burung Kawan?? Burung menjadi contoh dari sifat tawakkal. Nabi Muhammad pernah berpesan : "Bertawakallah kamu seperti tawakkalnya burung. Dia keluar pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang."
Agar lapar menjadi kenyang, burung keluar dari sarangnya pagi sekali. Dan tentu saja dari pagi sampai sore dia tidak sekedar cangkruk'an atau kongkow-kongkow tanpa melakukan sesuatu. Dia bekerja keras mengumpulkan makanan.

Kakek penjual bolu, bagaimana kabarmu?? Masihkah setia menawarkan bolu??

Kawan, barangkali Anda pernah memberi sedikit uang pada para pengemis yang menunggu di gerbang kampus. Tapi kawan, apakah Anda sudah pernah membeli bolu?? Bolunya kakek?? Kalau belum, segeralah membeli bolu...... :-)...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar